Ruben Amorim, pelatih Manchester United, akhirnya menjelaskan alasannya mengubah formasi tim. Pergantian formasi ini dinilai penting setelah sebelumnya menolak tekanan media yang bisa mengakhiri karier kepelatihannya di klub.
Sejak menukangi United, Amorim setia dengan formasi 3-4-2-1. Strategi ini sebelumnya terbukti sukses saat ia melatih Sporting CP di Portugal, di mana formasi semacam ini kerap digunakan. Dikatakan bahwa komitmen Amorim untuk menggunakan formasi tersebut menjadi syarat bagi klub ketika ia menerima pekerjaan di United.
Pada awal rentangnya, tim Setan Merah mengalami banyak kesulitan dalam beradaptasi dengan taktik ini. Namun, baru-baru ini tim mulai terlihat lebih nyaman. Dengan absennya beberapa pemain kunci seperti Bruno Fernandes dan Bryan Mbeumo, Amorim akhirnya memutuskan untuk beralih ke formasi 4-2-3-1, dengan Patrick Dorgu, bek sayap kiri, diposisikan sebagai sayap kanan.
Dalam konferensi pers, Amorim mengungkapkan alasan perubahan tersebut, serta tanggapannya terhadap tekanan untuk mengubah formasi musim lalu saat timnya mengalami kesulitan. Ia menjelaskan, ketika pertama kali tiba, dirinya menyadari mungkin belum memiliki pemain yang cocok untuk formasi tersebut, tetapi itu merupakan awal dari proses membangun identitas. Kini, saat jumlah pemain terbatas, adaptasi diperlukan agar mereka memahami alasan perubahan ini. Amorim menegaskan bahwa perubahan ini bukanlah akibat tekanan media atau penggemar.
Ia menambahkan, bila mengubah sistem hanya karena dorongan luar, itu bisa menjadi akhir baginya sebagai manajer. “Ketika kami bermain baik dengan sistem kami, itulah saat yang tepat untuk berubah. Kami akan menjadi tim yang lebih baik ketika semua pemain kembali, dan kami mungkin tidak akan selalu bermain dengan tiga bek,” ujar Amorim.
Sementara itu, meski cedera Fernandes diperkirakan tidak akan berlangsung lama, Amorim memastikan bahwa dia akan absen pada pertandingan berikutnya melawan Wolves. Amorim dengan tegas mengatakan, “Bruno sudah ingin berlatih, tetapi tidak ada kesempatan baginya untuk bermain melawan Wolves.”
Patrick Dorgu, yang beralih ke posisi sayap kanan, merasa nyaman dengan peran barunya. “Saya sudah melakukannya di tim lama saya, jadi tidak ada yang baru. Saya sudah mengetahui beberapa hari lalu, jadi saya hanya mencoba mengingat cara bermain di sana. Sama seperti bek sayap, Anda hanya perlu masuk ke posisi kaki yang lebih kuat sehingga kadang lebih mudah menyerang dan terhubung dengan rekan setim,” jelas Dorgu.
Artikel terkait lainnya di F365 mengulas prediksi perombakan lini tengah Manchester United pada tahun 2026 menyusul kedatangan Carlos Baleba dan kepergian Bruno Fernandes, serta ramalan klasemen hadiah Liga Premier di mana Liverpool diperkirakan melompat di atas Manchester United. Selain itu, terdapat berita mengenai destinasi baru Marcus Rashford di tengah laporan bahwa Barcelona tidak akan mengambil opsi mereka.